Selasa, 13 Maret 2012

| Permainan Yang Menipu |

… Allah memberitahu kita, meskipun permainan itu terkadang ada yang menyenangkan hati kita,
namun kesenangan yang bakal kita dapat di dunia ini, sungguh tidak akan sebanding dengan 
kesenangan abadi yang telah dijanjikan Allah untuk kehidupan
di akhirat nanti, …


      Problem hidup sehari-hari yang kita hadapi di dunia ini, memang sangat kompleks. Apalagi dalam kurun waktu dua dasawarsa belakangan ini. Di mana, imbas yang ditimbulkan dari adanya pergeseran zaman, acapkali membuat kita jadi keteteran. Belum rampung menjawab satu masalah, sudah muncul masalah baru lagi yang tak kalah beratnya.
      Begitulah resiko dari sebuah kehidupan. Suka atau tidak suka, selama kita masih diberi kesempatan Allah untuk hidup di dunia ini, maka selama itu pula problem akan terus bermunculan silih-berganti. Mau tidak mau, problem yang terasa berat itu, harus kita hadapi. Sebab, kita tidak punya banyak pilihan, kecuali hanya menerima dan menjalaninya saja.
     Sepintas, kesannya memang terasa berat. Apalagi jika problem hidup itu terkait langsung dengan persoalan tentang pemenuhan kebutuhan hidup kita sehari-hari yang kian bertambah. Kalau kita tidak kuat dan tidak punya iman dalam menghadapinya, maka bisa-bisa kita bunuh diri lantaran putus asa.
   Jauh-jauh hari, Allah telah mengingatkan pada kita. Jangan sekali-kali kehidupan dunia ini ‘memperdaya’ diri kita, sehingga akhirnya kita jadi lupa pada tujuan sejati dari kita hidup di dunia ini. Seperti yang terdapat dalam surat Faathir ayat 5. Allah berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu …”
    Oleh karenanya, Allah menyuruh kita untuk tidak ‘tergila-gila’ pada dunia, lalu lupa dengan masalah akhirat. Seakan-akan, kehidupan ini hanya berhenti sebatas di dunia saja. Ketahuilah, kata Allah, kehidupan yang menyenangkan di dunia ini hanya sebentar. Kita di dunia ini cuma mampir, untuk kemudian melanjutkan sebuah perjalanan panjang lagi. Yaitu bertemu dengan Allah, Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Karenanya, dalam surat An-Nisaa’ ayat 77, Allah dengan tegas memperingatkan kita, bahwa: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar, dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa.”
     Singkat kata, persoalan hidup yang muncul di hadapan kita itu, kata Allah, ibarat sebuah permainan yang dapat melalaikan dan menipu kita. Jika kita sampai terlena dalam permainan itu, maka kita kelak akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang lalai. Karenanya, Allah memberitahu kita, meskipun permainan itu terkadang ada yang menyenangkan hati kita, namun kesenangan yang bakal kita dapat di dunia ini, sungguh tidak akan sebanding dengan kesenangan abadi yang telah dijanjikan Allah untuk kehidupan di akhirat nanti, seperti yang terdapat dalam surat Yunus ayat 7-8:

    “Sesungguhnya, orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami (Allah), dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan itu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, ketahuilah, mereka itu tempatnya nanti di neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.”

     Sekarang persoalannya menjadi makin jelas. Mana yang akan kita pilih: mengutamakan dunia atau akhirat? Yang jelas, mulai sekarang, mari kita berhati-hati dalam menghadapi permainan dunia yang dapat melalaikan dan menipu kita itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar