… Allah memberitahu kita, meskipun permainan itu
terkadang ada yang menyenangkan hati kita,
namun kesenangan yang bakal kita dapat di dunia ini,
sungguh tidak akan sebanding dengan
kesenangan abadi yang telah dijanjikan
Allah untuk kehidupan
di akhirat nanti, …
Problem hidup sehari-hari yang kita
hadapi di dunia ini, memang sangat kompleks. Apalagi dalam kurun waktu dua
dasawarsa belakangan ini. Di mana, imbas yang ditimbulkan dari adanya
pergeseran zaman, acapkali membuat kita jadi keteteran. Belum rampung
menjawab satu masalah, sudah muncul masalah baru lagi yang tak kalah beratnya.
Begitulah resiko dari sebuah
kehidupan. Suka atau tidak suka, selama kita masih diberi kesempatan Allah
untuk hidup di dunia ini, maka selama itu pula problem akan terus bermunculan
silih-berganti. Mau tidak mau, problem yang terasa berat itu, harus kita
hadapi. Sebab, kita tidak punya banyak pilihan, kecuali hanya menerima dan
menjalaninya saja.
Sepintas, kesannya memang terasa
berat. Apalagi jika problem hidup itu terkait langsung dengan persoalan tentang
pemenuhan kebutuhan hidup kita sehari-hari yang kian bertambah. Kalau kita
tidak kuat dan tidak punya iman dalam menghadapinya, maka bisa-bisa kita bunuh
diri lantaran putus asa.
Jauh-jauh hari, Allah telah
mengingatkan pada kita. Jangan sekali-kali kehidupan dunia ini ‘memperdaya’
diri kita, sehingga akhirnya kita jadi lupa pada tujuan sejati dari kita hidup
di dunia ini. Seperti yang terdapat dalam surat Faathir ayat 5. Allah
berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka
janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu …”
Oleh karenanya, Allah menyuruh kita
untuk tidak ‘tergila-gila’ pada dunia, lalu lupa dengan masalah akhirat.
Seakan-akan, kehidupan ini hanya berhenti sebatas di dunia saja. Ketahuilah,
kata Allah, kehidupan yang menyenangkan di dunia ini hanya sebentar. Kita di
dunia ini cuma mampir, untuk kemudian melanjutkan sebuah perjalanan panjang lagi.
Yaitu bertemu dengan Allah, Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Karenanya, dalam surat An-Nisaa’ ayat 77, Allah
dengan tegas memperingatkan kita, bahwa: “Kesenangan di dunia ini hanya
sebentar, dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa.”
Singkat kata, persoalan hidup yang
muncul di hadapan kita itu, kata Allah, ibarat sebuah permainan yang dapat
melalaikan dan menipu kita. Jika kita sampai terlena dalam permainan itu, maka
kita kelak akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang lalai. Karenanya,
Allah memberitahu kita, meskipun permainan itu terkadang ada yang menyenangkan
hati kita, namun kesenangan yang bakal kita dapat di dunia ini, sungguh tidak
akan sebanding dengan kesenangan abadi yang telah dijanjikan Allah untuk kehidupan
di akhirat nanti, seperti yang terdapat dalam surat Yunus ayat 7-8:
“Sesungguhnya,
orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami
(Allah), dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan
kehidupan itu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, ketahuilah,
mereka itu tempatnya nanti di neraka, disebabkan apa yang selalu mereka
kerjakan.”
Sekarang persoalannya menjadi makin
jelas. Mana yang akan kita pilih: mengutamakan dunia atau akhirat? Yang jelas,
mulai sekarang, mari kita berhati-hati dalam menghadapi permainan dunia yang
dapat melalaikan dan menipu kita itu. ■
Tidak ada komentar:
Posting Komentar